Beberapa saat setelah Rusia ancam untuk mencekal YouTube apabila 'anak'
Google ini tidak segera menghapus video terkait penghinaan Nabi Muhammad
SAW, pemerintah Arab Saudi juga melakukan hal sama.
Dalam
pernyataan resminya, Raja Arab Saudi Abdullah secara resmi menyuruh
YouTube untuk menghapus video berjudul Innocence of Muslims tersebut.
Tidak hanya itu saja, otoritas Arab Saudi juga menyuruh setiap warganya
untuk melaporkan semua link yang terkait dengan video tersebut ke
Communications and Information Technology Commission of Saudi Arabia.
"Ini penghinaan. Semua umat Muslim wajib melakukan tindakan tegas
akan hal ini," ungkap Abdullah seperti yang dikutip BBC (19/09).
Seperti
yang diketahui, Google telah menolak perintah Gedung Putih untuk
menghapus video tersebut dari database mereka. Namun, YouTube telah
memblokir akses video itu di Libya, Mesir, Indonesia dan India.
Executive
Director dari Open Rights Group Jim Killock mengatakan, "Ini adalah
kasus yang aneh. Kita perlu mengadakan diskusi untuk membahas hal
tersebut. Namun, perusahaan yang bersangkutan boleh menolak semua
permintaan apabila hal tersebut masuk akal."
Di saat yang
bersamaan, melalui juru bicaranya, YouTube menjelaskan kepada BBC bahwa
mereka telah bekerja ekstra keras untuk menciptakan ruang bebas
beropini, beraktivitas dan berekspresi. "Memang hal ini dapat menjadi
suatu tantangan bagi kami, namun tidak semua negara mempunyai opini yang
sama. Bisa jadi satu negara mengatakan OK, negara lain tidak
menghendakinya."
Pernyataan juru bicara YouTube tersebut juga
didukung oleh Rachel Whetstone, Google Director of Global Communications
and Public Affairs untuk wilayah Eropa, Timur Tengah dan Asia.
Whetstone mengatakan bahwa video kontroversi seperti Innocence of
Muslims tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh
perusahaan.
sumber :
MilisNews.com
Kamis, 20 September 2012
Home »
» Youtube Dan Google Ngotot Untuk Tidak Blokir Video "Anti-Islam"
0 komentar:
Posting Komentar