Kamis, 20 September 2012

Youtube Dan Google Ngotot Untuk Tidak Blokir Video "Anti-Islam"

Beberapa saat setelah Rusia ancam untuk mencekal YouTube apabila 'anak' Google ini tidak segera menghapus video terkait penghinaan Nabi Muhammad SAW, pemerintah Arab Saudi juga melakukan hal sama.

Dalam pernyataan resminya, Raja Arab Saudi Abdullah secara resmi menyuruh YouTube untuk menghapus video berjudul Innocence of Muslims tersebut. Tidak hanya itu saja, otoritas Arab Saudi juga menyuruh setiap warganya untuk melaporkan semua link yang terkait dengan video tersebut ke Communications and Information Technology Commission of Saudi Arabia.

"Ini penghinaan. Semua umat Muslim wajib melakukan tindakan tegas akan hal ini," ungkap Abdullah seperti yang dikutip BBC (19/09).


Seperti yang diketahui, Google telah menolak perintah Gedung Putih untuk menghapus video tersebut dari database mereka. Namun, YouTube telah memblokir akses video itu di Libya, Mesir, Indonesia dan India.

Executive Director dari Open Rights Group Jim Killock mengatakan, "Ini adalah kasus yang aneh. Kita perlu mengadakan diskusi untuk membahas hal tersebut. Namun, perusahaan yang bersangkutan boleh menolak semua permintaan apabila hal tersebut masuk akal."

Di saat yang bersamaan, melalui juru bicaranya, YouTube menjelaskan kepada BBC bahwa mereka telah bekerja ekstra keras untuk menciptakan ruang bebas beropini, beraktivitas dan berekspresi. "Memang hal ini dapat menjadi suatu tantangan bagi kami, namun tidak semua negara mempunyai opini yang sama. Bisa jadi satu negara mengatakan OK, negara lain tidak menghendakinya."

Pernyataan juru bicara YouTube tersebut juga didukung oleh Rachel Whetstone, Google Director of Global Communications and Public Affairs untuk wilayah Eropa, Timur Tengah dan Asia. Whetstone mengatakan bahwa video kontroversi seperti Innocence of Muslims tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan.


sumber : 
MilisNews.com
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support